Supply Chain Performance Improvement by Using the SCOR Method in IKM Mushroom Merang Langsa City Perbaikan Kinerja Rantai Pasok dengan Menggunakan Metode SCOR pada IKM Jamur Merang Kota Langsa
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Industri Kecil Menengah (IKM) Jamur Merang salah satu usaha yang memproduksi jamur merang atau yang biasa disebut Jamur Sawit yang berlokasi di gedubang jawa, Kota Langsa, yang didirikan pada tahun 2016. Permasalahan IKM Jamur Merang adalah pengelolahan supply chain, yaitu keterlambatan dalam pengiriman bibit dari pihak supplier, jadwal produksi yang terhambat, pengiriman produk jadi ke retailer tidak terjadwal dan ketidakpastian permintaan konsumen, yang berdampak pada tingkat efektifitas dan efisiensi bisnisnya.Tujuan penelitian ini adalah Mengidentifikasi dan menghitung total kinerja rantai pasok di IKM Jamur Merang.. Metode yang digunakan adalah metode Analitycal Hierarchy Proces (AHP) dan Supply Chain Operations Reference (SCOR). Berdasarkan hasil perhitungan Hasil yang di peroleh dari pengolahan data IKM Jamur Merang didapatkan total kinerja supply chain di IKM Jamur Merang adalah 51,6234. Kesimpulan dalam penelitian ini, menentukan bobot masing-masing kriteria dengan menetukan bobot level 1, menghitung rata-rata,matriks berpasangan, matriks normalisasi, pembobotan matriks normalisasi, menghitung rasio konsistensi, menghitung konsistensi Vektor, dan penentuan bobot level 2 dan menentukan total kinerja Supply Chain pada IKM Jamur Merang dengan melakukan pembobotan tingkat kepentingan tiap level menggunakan Analitycal Hierarchy Proces (AHP), menunjukkan tingkatan kinerja pada average.
Kata Kunci: Analytical Hierarchy Process (AHP), Key Performance Indicator (KPI) , Supply Chain Operation Reference (SCOR).
ABSTRACT
Small and Medium Industry (IKM) Merang mushroom is one of the businesses that produces edible mushroom or commonly called Palm Mushroom which is located in Gedubang Jawa, Langsa City, which was established in 2016. The problem with the Merang mushroom IKM is supply chain, namely delays in the delivery of seeds from suppliers, delayed production schedules, scheduled delivery of finished products to retailers and uncertainty in consumer demand, which have an impact on the level of effectiveness and efficiency of the business. The purpose of this research is to calculate the total supply chain performance in IKM Merang. Processes (AHP) and Supply Chain Operations Reference (SCOR). Results Based on the calculation of the results obtained from the data processing of the Merang Mushroom IKM, the total supply chain performance in the Merang Mushroom IKM was 51.6234. The conclusions in this study, determine the weight of each criterion by determining the level 1 weight, calculating the average, paired matrix, normalization matrix, normalization matrix weighting matrix, calculating consistency ratio, calculating vector consistency, and level 2 weights and determining the total performance of Supply Chain on the Merang Mushroom IKM by weighting the importance of each level using the Analytical Hierarchy Process (AHP), showing the average level of performance.
Keywords: Analytical Hierarchy Process (AHP), Key Performance Indicator (KPI), Supply Chain Operation Reference (SCOR).
Article Details
Copyright (c) 2022 Risda Wati, Nurlaila Handayani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
References
[2] M. T. Waluya Jati, D. Ernawati, and N. Rahmawati, “Analisis Kinerja Rantai Pasok Semen Instans Dengan Pendekatan Scor Model Dan Ahp Di Pt. Xyz,” Juminten, vol. 1, no. 5, pp. 109–120, 2020, doi: 10.33005/juminten.v1i5.198.
[3] P. Studi, T. Industri, F. Ilmu, P. Halal, and U. D. Bogor, “Performance Measurement of Supply Chain Commodities Bandeng Frozen Using Scor Approach,” vol. 8, no. 2, pp. 91–97, 2017.
[4] K. Anindita, I. G. A. A. Ambarawati, and R. K. Dewi, “Kinerja Rantai Pasok Di Pabrik Gula Madukismo Dengan Metode Supply Chain Operation Reference-Analytical Hierarchy Process (Scor-Ahp),” Agrisocionomics J. Sos. Ekon. Pertan., vol. 4, no. 1, pp. 125–134, 2020, doi: 10.14710/agrisocionomics.v4i1.6080.
[5] H. Sucahyowati, “Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management),” Maj. Ilm. Gema Marit., vol. 13, no. 1, pp. 20–28, 2011, doi: 10.37612/gema-maritim.v13i1.19.
[6] R. N. dan B. Dwi Apriyani, “EVALUASI KINERJA RANTAI PASOK SAYURAN ORGANIK DENGAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCE (SCOR),” vol. 8, no. 2, pp. 312–335, 2019.
[7] Adi Budiwan dan Ramon Syahrial, “Pengukuran kinerja rantai pasok dengan pendekatan Supply Chain Operation Reference (SCOR) pada kelompok tani di Pacitan,” Agrika J. Ilmu-ilmu Pertan., vol. 12, no. 2, pp. 154–163, 2018.
[8] Tominanto, “Sistem Pendukung Keputusan Dengan Metode Analytical Hierarchy Prosces (AHP) untuk Penentuan Prestasi Kinerja Dokter Pada RSUD. SUKOHARJO,” J. Ilm. Rekam Medis dan Inform. Kesehatan, APIKES Citra Med. Surakarta, vol. 2, no. 1, pp. 1–15, 2012.
[9] T. Athaillah and A. H. Hamid, “ANALISIS EFISIENSI KINERJA RANTAI PASOK IKAN TUNA PADA CV. TUAH BAHARI DAN PT. NAGATA PRIMA TUNA DI BANDA ACEH Performance Efficiency Analysis of Tuna Fish Supply Chain at CV. Tuah Bahari and PT. Nagata Prima Tuna in Banda Aceh,” Mar. Fish., vol. 9, no. 2, pp. 169–181, 2018.
[10] W. Anggraeni and B. Hermana, “Pengukuran kinerja pengelolaan rantai pasokan pada PT. Crown Closures Indonesia,” Repos. Gunadarma, pp. 1–16, 2010.